The Princess and The Frog Review

Mencium pangeran kodok dan mengubahnya menjadi seorang pangeran tampan? Siapa yang tidak mengenal kisah itu. Nah, film Disney satu ini terinspirasi dari kisah populer berjudul The Frog Prince karya The Grimm Brothers tersebut. Dikisahkan Tiana yang berusaha untuk dapat mewujudkan mimpi dari ayahnya untuk dapat memiliki restauran.

Setelah ayahnya meninggal, kini Tiana hanya tingga bersama dengan ibunya. Ia juga semakin menggebu – gebu untuk dapat mewujudkan mimpi dari ayahnya itu. Ia bahkan bekerja di dua tempat sekaligus, ia seakan hidup hanya untuk bekerja. Pada suatu ketika, ia mengunjungi pesta yang diadakan oleh sahabatnya bernama Charlotte.

Pada kala itu Tiana mengenakan gaun seperti seorang puteri. Lalu ia bertemu dengan kodok yang mengatakan sebenarnya dia adalah seorang pangeran, penyihir merubah wujudnya menjadi kodok. Untuk dapat kembali ke wujudnya semula, ia membutuhkan ciuman dari puteri. Ia pun meyakinkan Tiana untuk menciumnya.

Tapi karena Tiana bukanlah seorang puteri, bukan kodok tersebut yang berubah, tapi kini Tiana malah ikut berubah menjadi kodok. Kemudian dimulailah petualangan Tiana dan Prince Naveen dalam wujud kodok.

Mereka mencari cara untuk bisa mengubah diri mereka sendiri untuk kembali menjadi manusia. Pada awalnya keduanya saling tidak menyukai dan cenderung bermusuhan. Namun seiiring waktu mereka saling dekat dan mencoba untuk memahami keadaan yang sedang menimpa mereka.

Pada akhirnya mereka menjadi lebih kompak dan menghadapi masalah yang ada bersama. Lalu pada suatu kesempatan, akhirnya mereka kembali berciuman setelah menjadi lebih dekat dan saling mengerti perasaan satu sama lain.

Akhirnya mereka dapat kembali berubah menjadi manusia. Prince Naveen dan Tiana memutuskan untuk hidup bersama. Mereka pun akhirnya mewujudkan keinginan ayah Tiana yang ingin membuat restauran. Akhirnya mereka berdua hidup bahagia selamanya, sama seperti ending yang biasa ada pada film Disney lainnya.

Twist yang Disney berikan pada kisah ini dapat dikatakan cukup berani, tapi ini dianggap sebagai sebuah film yang segar, menghibur tapi tetap memiliki beragam pesan moral yang dalam. Secara sukses bisa membuat penonton tertawa dengan beragam adegan juga dialog yang dapat menggelitik perut. Selain itu banyak karakter lainnya yang bisa menambah sisi hiburan dari film ini.

Seperti film Disney kebanyakan, film ini juga merupakan film musikal yang di dalamnya terdapat lagu – lagu soundtrack didominasi dengan track track bernuansa gospel dan jazz karya komposer langganan Walt Disney, Randy Newman. Tapi sayangnya banyak yang mengakui lagu – lagu di film ini kurang catchy dan tidak begitu bisa dinikmati banyak orang.

Untuk animasinya, sama seperti film animasi tradisional lainnya, drama ini benar – benar dapat membuat kita bernostalgia dengan film – film Disney.

Untuk mereka yang merindukan masa – masa keemasan Disney saat merilis film animasi Tradisionalnya, seperti misalnya Beauty and the Beast, Aladdin, Bambi, sampai ke Lion King, dijamin akan menyukai apa yang Disney suguhkan di Film The Princess and the Frog ini.

Film ini akan membawa penontonnya ke kenangan manis dan cukup untuk mebuat film ini nantinya akan diingat terus beberapa waktu ke depan.

Film keluarga satu ini cukup unik dan dapat ditonton oleh satu keluarga, jadi jangan lewatkan tontonan keluarga satu ini untuk kamu dan keluarga kamu saksikan bersama!

Semoga informasi ini dapat membantu untuk yang sedang mencari review film Disney!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *