Review Film : Mulan (1998)

Review Film : Mulan (1998)

Bisa menebak siapa ini?

Dia merupakan perempuan yang menyamar menjadi lelaki untuk dapat menggantikan ayahnya yang sakit dan tidak bisa ikut berperang. Jadi dia di sini menggantikan posisi ayahnya yang tidak dapat menjadi perwakilan keluarga.

Ya, dia adalah Mulan. Karakter ini cukup membuat kita merasa ingin menjadi sosok yang berani dan tidak pantang menyerah. Dulu pada saat awal menonton film Mulan, itu ketika saya masih duduk di bangku SD. Ketika itu saya meminta ibu saya untuk memotong rambut saya karena terinspirasi dari adegan Mulan yang memotong rambutnya menggunakan pedang dengan sekali tebas.

Jika melihat Mulan dari film ini, kita dapat melihat sisi kemauannya yang keras dan juga tidak mau mengalah ddemi mencari hal yang dia inginkan. Mulan digambarkan memiliki sifat yang Cantik, Cerdas, Mandiri, dan Sayang keluarga.

Pada zaman dulu, cewek lebih disuruh untuk di rumah saja dan tidak ikut campur dengan urusan Negara. Hal ini lah yang digambarkan pada Mulan, dimana saat ia berniat untuk menggantikan ayahnya. Tetapi ayahnya tidak memperbolehkannya dan memarahinya untuk tidak ikut campur dalam kehidupannya.

Awalnya cukup bimbang, namun akhirnya Mulan mengambil sebuah keputusan yang dapat dikatakan nekat. Ia mengambil surat keputusan atas nama ayahnya itu dan mengajukan dirinya sendiri untuk dapat masuk ke dalam medan perang.

Lalu ada adegan ikonik dimana Mulan memotong rambutnya dengan menggunakan pedang dengan satu tebasan. Tapi jika kita piker – piker lagi sebenarnya itu merupakan hal yang cukup mustahil bukan, sih? Kecuali rambut benar – benar tipis. Tetapi masalahnya rambut Mulan tampak tebal dan sehat.

Selama perjalanannya menjadi seorang pendekar, Mulan ditemani oleh naga bernama Mushu dan Jangkrik. Mushu merupakan naga dengan segala tingkah konyolnya yang mempu mengundang gelak tawa penonton.

Perjuangan yang Mulan lalui untuk bisa masuk ke camp persiapan perang tidak terlalu berjalan dengan mulus, dia juga ditolak. Saat sedang melakukan latihan juga dia tampak tidak bisa melakukan apapun, ia bahkan hampir dikirim kembali ke rumah. Namun Mulan akhirnya menunjukkan kalau ia mampu menaklukkan tantangan, Oh ya, nama Mulan saat menjadi pendekar ia samarkan menjadi Ping.

Akhirnya Mulan masuk menjadi prajurit di bawah kepemimpinan Shang. Shang merupakan putera jendral yang diutus untuk melatih dan juga memimpin pasukan Mulan.

Penyerangan yang dilakukan oleh kelompok ini dapat terhitung terjadi 2 kali, yaitu pada saat dia dan pasukan menyerang saat di gunung es, dan pada saat menghalangi ketuanya Huns membunuh raja.

Cara yang Mulan susun juga dapat dikatakan sangat cerdik. Ia menembak meriam ke ujung gunung es untuk meruntuhkannya dan mengenai pasukan musuh. Ia juga mengidekan agar teman – temannya menyamar menjadi perempuan sehingga dapat dengan mudah masuk ke istana.

Pada akhirnya Mulan berhasil untuk membantu pasukannya untuk melawan pasukan Hun secara habis – habisan. Tapi sayangnya karena Mulan terluka ia harus di periksa tabib dan akhirnya terbongkar jika Ping selama ini merupakan seorang perempuan.

Lalu Shang sangat marah, ia mengusir Mulan dari kelompok. Dan ada satu adegan dimana Mulan mempertanyakan kenapa sikap Shang kepada Ping dan Mulan berbeda, padahal sebenarnya mereka adalah orang yang sama.

Hal itu sebagai bentuk protes Mulan karena perbedaan sikap yang anak jenderal itu tunjukkan kepadanya. Hal ini seakan membuktikan memang dulu gender memang sangat berperan penting terhadap pandangan seseorang.

Pada akhirnya sang ayah yang khawatir akan kondisi Mulan senang karena akhirnya anaknya pulang dengan kondisi selamat. Ia juga senang karena Mulan bisa berpartisipasi dalam membangun keselamatan Negara.

Cocok banget deh film ini untuk menginspirasi kalian!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *